13 November 2010

Peson Moral Penjual Tomat


Pagi ini sebelum ngeblog saya cari teman dulu biar ngeblognya asik. kira-kira 10 menit berlalu teman terbaikpun telah siap untuk mendampingi.
Ditemani secangkir copi hangat dengan takaran 1/4 sendok teh copi + 1 1/2 sendok makan gula pasir+ 1 piring mie goreng pedas = MANTAF .

kembali ke laptop (nyontek om tukul).. ada yang menarik dari email usang yang sudah lama nongkrong di kotak inbox saya. email ini di kirim pada tgl 20 bulan 6 tahun 2006, wih lama banget yah. judulnya "Pesan Moral Penjual Tomat". setelah saya baca ulang pesan yang di sampaikan sangat-sangat inspiratif dan memberikan motifasi tinggi bagi kita yang sampai sekarang masih berkutat dengan keinginan serta mimpi-mimpi menjadi orang kaya tanpa mau melakukan sesuatu atau hanya menunggu sesuatu yang belum pasti datangnya.
ayo kita contoh sang penjual tomat ini ..


Seorang pengangguran melamar pekerjaan sebagai "office boy"di Istana Negara
(kantor SBY), Jakarta. Andi Mallarangeng mewawancara dia dan melihat dia
membersihkan lantai sebagai tesnya.

"Kamu diterima," katanya, "berikan alamat e- mailmu dan saya akan mengirim
formulir untuk diisi dan pemberitahuan kapan kamu mulai bekerja." Laki-laki
itu menjawab,"Tapi saya tidak punya komputer, apalagi e-mail."

"Maaf," kata Mallarangeng. "Kalau kamu tidak punya e-mail, berarti kamu
tidak hidup. Dan siapa yang tidak hidup, tidak bisa diterima bekerja."

Laki-laki itu pergi dengan harapan kosong. Dia tidak tahu apa yang harus
dilakukan hanya dengan Rp.100.000 di dalam kantongnya. Kemudian ia
memutuskan untuk pergi ke Pasar Minggu dan membeli 10kg peti tomat. Ia
menjual tom at itu dari rumah ke rumah. Kurang dari 2 jam, dia berhasil
melipatgandakan modalnya. Dia melakukan kerjanya tiga kali, dan pulang
dengan membawa Rp.300.000

Dia pun sadar bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara ini. Ia mulai pergi
bekerja lebih pagi dan pulang larut. Uangnya menjadi lebih banyak 2x sampai
3x lipat tiap hari. Dia pun membeli gerobak, lalu truk, kemudian akhirnya
ia memiliki armada kendaraan pengirimannya sendiri.

Lima tahun kemudian, laki-laki itu sudah menjadi salah satu pengusaha
makanan terbesar di Indonesia. Ia mulai merencanakan masa depan keluarga,
dan memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa. Ia menghubungi broker
asuransi, dan memilih protection plan. Sang broker pun menanyakan alamat
e-mailnya.
Laki-laki itu menjawab, "Saya tidak punya e-mail."
Sang broker bertanya dengan penasaran, "Anda tidak memiliki e-mail, tapi
sukses membangun sebuah usaha besar. Bisakah Anda bayangkan, sudah jadi apa
Anda kalau Anda punya e-mail?!"
Laki-laki itu berpikir sejenak lalu menjawab, "Ya, saya mungkin sudah jadi
office boy di Istana Negara!!
__________________________________________

Pesan Moral:
1. Internet bukanlah solusi hidup Anda.
2. Kalau Anda tidak punya akses internet, lalu bekerja keras, Anda bisa
jadi milyuner.
3. Kalau Anda menerima pesan ini melalui e-mail, Anda lebih dekat untuk
menjadi "office boy/girl" daripada seorang milyuner he..he4x. Have a nice
day!!

Bagaimana kawan-kawan.. ayo kita bangun negeri kita yang tercinta ini dengan semangat ke wiraswastaan atau bahasa krennya Entrepreneur .. bukankah orang-orang kaya yang mendiami bumi ini berasal dari para pengusaha yang merangkak dari nol besar sampai mencapai kesuksesan besar.
Jangan pernah ragu untuk memulai berusaha karena Allah pasti membantu ummatnya yang mau berubah dan berusaha. Aminn

Tidak ada komentar: