25 Juni 2011

Malaikat Kecil

Gumpalan cairan suci terus membasahi pusaran mata ini, pandangan mulai menyempit dan semakin kabur.
Tidak terasa bola mata ini sudah tidak mampu menahan tumpahan air mata yang terus mengalir dari sudut-sudut selaput mata.

Mencoba untuk mengingat kenangan indah bersamamu, namun tidak ada yang mampu kuguratkan di atas bingkai maya ini.
'bukan..', 'bukan' karena tidak ada kenangan yang indah tapi sepanjang kebersamaan kita semuanya kenangan terindah dalam hidup ini.

Tubuh gempal nan lucu itu kini berusia 5 tahun di bulan ini.
' ade'..' sebutan kami kepada sang pangeran cintaku, merdu tawamu dan sendunya tangismu serta diammu yang penuh arti terus menohok dada ini.

Getaran dada ini seketika bereaksi saat menyaksikan hamparan foto dan rekaman jejak tentang ade' saat masih bersama kami, hentakan jantung semakin berpacu kencang saat tak sadar akan keberadaan ade' saat ini.

Tak ada lagi hukuman jika ade' berbuat salah, tak ada lagi teriakan lantang saat ade' berbuat onar, tak ada lagi tangisan miris saat keinginan ade' yang tidak bisa kami penuhi.

Sayang.. saat hati ini hampa, saat mata ini tidak bisa terpejam, saat masalah menerpa, saat kesenangan manyapa.. kerinduaan akan kehadiran ade' begitu menyayat hati ..

kebahagian abadi telah kau genggam malaikat kecilku..

14 Juni 2011

Hotmail di blokir


Beberapa minggu ini email yang saya buat di hotmail.com tiba-tiba tidak bisa terbuka atau bahasa krennya terblokir dengan sendirinya.
awalnya saya pikir salah memasukkan password tapi ternyata saya salah pikir.. your account has been blocked.. begitulah kira-kira goresan-goresan mas penulis pesan dalam bahasa gaul.

dalam coretan-coretan mas penulis pesan juga menyampaikan beberapa kemungkinan kenapa hal ini bisa terjadi, misalnya dia katakan 'saya artikan sekenanya saja', 'hal ini terjadi kemungkinan karena ada orang lain yang ingin mengirim spam dalam jumlah besar sehingga pihak berwajib yang bertanggung jawab di hotmail melakukan antisipasi'..

bukannya antisipasi nih namanya malah bikin puyeng yang punya email.

sambil berpusing-pusing ria saya mulai mencoba mengutak atik sendiri dan berusaha bertanya-tanya sama mas google dan menyebar isu ke mailing list yang kemungkinan bisa memecah kan masalah ini.

hmm.. sempat putus asa juga beberapa hari, makanya saya tidak pernah lagi mengintip dan mencolek-colek si inem, namun entah kenapa saya penasaran untuk mencoba lagi memecahkan kasus ini.

dengan terbatah-batah saya mencoba mengartikan kalimat-kalimat penjelasan yang di coret-coret dalam bahasanya bang david beckam. disitu dikatakan bahwa untuk membuka email ini harus memasukkan code yang dikirim pihak hotmail ke alamat email kita yang lain.

persoalannya karena alamat email yang dikirimkan ditentukan oleh mereka, maka bingunglah saya bagaimana membuka alamat email yang bukan punya saya, sedangkan punya saya saja kadang masih kesulitan membukanya.

karena saya orangnya pantang putus asah walaupun sering putus cinta..hehe.. saya mencoba membuat email baru persis seperti yang diberikan oleh mas hotmail, dan ternyata usaha saya membuahkan durian, eh membuahkan hasil yang tanda tambah (positif maksudnya).

code yang dikirim mas hotmail langsung masuk ke alamat email saya yang baru, setelah mengkopi paste kode tersebut maka terbukalah dia dan jeroaannya di penuhi dengan berbagai macam tumpahan email yang memang saya butuhkan...

cukup sekian basi-basi dari saya, selamat membuangnya....

09 Juni 2011

Ketika ..

ketika yang bercahaya berubah menjadi kegelapan
ketika suka berubah menjadi sedih
ketika halal berubah menjadi haram
ketika keriangan berubah menjadi kesepian

ketika tidak bisa berbuat apa-apa
ketika ketidak berdayaan menjelma
ketika dinding begitu tinggi
ketika mata tak mampu melihat lagi

ketika rasa ada
ketika cita-cita hidup
ketika asa menjelma
ketika mimpi tak terbangunkan


ketika sinar menerangi dinding bumi
ketika kesucian menjadi pegangan hidup
ketika kemurnian adalah tujuan
ketika dia menjadi segalanya

07 Juni 2011

Menulis Tanpa Arah..

Memulai membuat sebuah tulisan biasanya didahului dengan rancangan-rancangan, alur cerita atau keinginan sang penulis mau di bawah kemana arah tulisannya.

Tombol-tombol di keyboard laptop ini terus bekerja dengan baik melakukan perintah tuannya. Kekuatan jari jemari ini semakin melambat dan melemah seakan-akan tidak ada lagi upadaya untuk melanjutkan tugas beratnya.

Ide itu belum jua hinggap di benakku. Alam pikiran ini terus dan terus mencari kearah mana langkah pastinya.

Semakin amburadul dan acak-acakan tulisan ini. Seolah-olah menggambarkan kondisi cuaca di luar sana yang mulai menghitam seiring pergantian tugas sang raja siang dan pangeran kegelapan yang mulai melangkah maju untuk menjalankan tugas yang ditinggal sang raja siang.

Butiran-butiran cairan yang turun dari langit mulai bergerak beriringan seolah memberi irama akan kedatangan sang pangeran kegelapan menuju singgasananya.

Kondisi ini belum juga membantu saya untuk menemukan sebuh ide cemerlang apa yang harus saya pedomani dalam menggambarkan kejelasan dalam tulisanku kali ini.

Saya sempat berpikir dalam hati .. seandainya seorang penulis hebat tiba-tiba kehilangan ide pada saat melakukan tugas menulisnya padahal dia harus menyetorkan tulisannya ke penerbit yang mungkin sudah melakukan kontrak kerja sehingga tulisan itu tidak boleh tertunda penyelesaiannya.

Apa yang kira-kira sang penulis lakukan yah??
Mungkinkah mereka bingung? Atau stress? Atau pasrah saja ? … ah tidak tahu lah soalnya saya belum punya seorang kenalan yang memiliki kemampuan menulis secara professional.

Kekurangan bahan hampir sering saya jumpai setiap saya ingin menuliskan sesuatu yang saya harapkan bisa saya lakukan lebih baik dari biasanya.

Hitam putihnya rana kreatifitas dalam gumpalan otakku ini belum bisa saya kendalikan sehingga sering menimbulkan error yang menyumbat gesekan-gesekan jemari tanganku terhenti dalam tumpukan tombol-tombol huruf yang tak beraturan itu.

Saksi bisu yang sedari tadi menyaksikan kegelisahanku hanya bisa memandang remeh seakan menertawakan tindak tandukku yang tidak berdaya melawan kegelisahan yang saya alami.

06 Juni 2011

Pak Kalla dan Presidennya


Judul tulisan kali ini saya ambil dari salah satu karya pengarang buku dari seorang wartawan kompas bernama Wisnu Nugroho.

Bang Wisnu merupakan salah satu dari sekian banyak wartawan istana yang meliput semua kegiatan di dalam istana Negara.

Dalam buku ini dia menceritakan prespektif lain dari seorang wakil presiden asal Sulawesi yaitu Bapak Muh. Jusuf Kalla atau biasa kita menyebutnya sebagai pak JK.

Awal mula saya tertarik memiliki buku ini karena saya salah satu pengagum Pak JK. Bukan rahasia umum lagi saat beliu menjabat sebagi wakil presiden banyak melakukan dobrakan-dobrakan dengan melangkahi berbagai halangan birokrasi demi meningkatkan kesejahteraan rakyatnya atau kita bisa lihat bagaimana beliu dengan sigap terjun langsung di daerah-daerah konflik atau bencana-bencana alam yang memang banyak terjadi saat itu dengan sigap dan cepat.

Kekaguman saya terhadap pak JK lebih terbentuk lagi ketika beliu dengan lapang dada mengakui kekalahannya saat pemilihan presiden tahun 2009-2014. Saat mengetahui dia kalah dalam perhitungan suara beliu langsung dengan serta merta segera memberi selamat kepada pemenang pilpres yang dimenangkan oleh bpk sby.

Dan kita ketahui bersama bahwa saat ini beliu membaktikan diri untuk kemanusian dengan tergabung dalam Palang Merah Indonesi (PMI). Yang merupakan organisasi kemanusian yang tidak pernah lelah membantu masyarakat yang tertimpah musibah.

Digambarkan dengan bahasa yang sederhana dengan sedikit sentilan-sentilan nakal bagaimana Pak JK sebagai seorang wakil presiden mengarungi kehidupannya didalam istana dengan etika dan norma-norma peradabannya.

Membaca buku ini seakan membawa kita kedalam keluarga besar jusuf kalla. Yang begitu harmonis dengan seluruh keluarga dan kerabat beliau yang mencintainya.

Saya sebagai seorang pengusaha baru. Sangatlah wajar jika berharap suatu hari bisa bertemu dan berbicang dengan pak JK dalam suasana kekeluargaan untuk meminta wejangan-wejangan bisnis tentunya agar bisa sukses seperti beliu... Amin

05 Juni 2011

Minggu Pagi

seperti minggu-minggu yang telah berlalu, setiap hari ini tiba maka secara tidak sadar mata ini akan terjaga disaat sang raja cahaya telah bergerak menuju singgasananya.

entah kenapa hari ini rasanya ada sesuatu yang lain. menengok keluar rumah tampak kesunyian melanda perumahan ini. tidak terdengar canda anak-anak kecil bermain ataupun suara senda gurau ibu-ibu dan bapak-bapak.

hmm.. ada apa yah??

cuaca diluar agak sedikit gelap, awan menutupi sebagaian langit biru itu "gumamku dalam hati".. dari balik jendela tampak rumah di seberang jalan begitu sepi dan tenang seperti menyimpan sebuah rahasia alam yang tidak akan pernah terbongkar.

suara deruh angin sepoi-sepoi terdengar lirih dari lubang-lubang fentilasi rumahku, semakin menggambarkan kesunyian yang nyata.

mungkin semua penghuni rumah sedang beristrahat menghabiskan waktu liburnya dengan bermalas-malasan atau mereka sedang berlibur ke suatu tempat yang lebih menyenangkan dan meninggalkan rumah-rumah mereka dalam sepi.

mendengarkan lagu-lagu rock sepertinya jalan keluar untuk membuyarkan kesunyian ini... yeaaaaah... SEMANGAT......

04 Juni 2011

Kemana Dia Membawamu?

Hiruk pikuk akan berlangsungnya pertandingan sepakbola antara klub dunia yang akan berlangsung beberapa jam lagi antara kesebelasan dari dataran inggris yaitu Manchester united berhdapan dengan kesebelasan dari dataran spanyol Negara yang baru saja meraih piala dunia 2010 yaitu Barcelona.

Hampir disetiap sudut kota membicarakan even besar ini dengan segala eforianya.

Sejak sore sampai malam tiba, hujan terus mengguyur kota polewali mandar, beberapa rencana untuk melakukan nonton bareng akhirnya di tiadakan karena melihat kondisi cuaca yang tidak bersahabat, dengan terpaksa kami harus menyaksikan jalannya pertandingan di rumah masing-masing.

Malam mulai larut dan semakin dekat waktu pertandingan dan tanpa sadar saya terbangun keesokan harinya pada saat sang raja siang telah menampakkan keperkasaannya..

Tontonan wajib bagi penggila bolapun terlewatkan begitu saja dan hanya bisa mendengarkan cerita dari teman-teman bagaimana kejadiaan pertandingan malam tadi. Untungnya kita hidup di jaman serba canggih sehingga informasi melalui media cetak dan elektronik tersaji lengkap disana. Cukuplah memuaskan dahagaku yang tidak sempat menyaksikan pertandingan besar itu.

Dilain tempat, tepatnya disebuah rumah yang biasa dijadikan tempat kumpul-kumpul anak kuliahan anak-anak mandar ternyata ada kejadian yang lebih menyita perhatian kami, karena bertepatan pada hari dimana berlangsungnya pertandingan sepabola itu teman kami tertimpa musiba yang cukup menggemaskan hati .

Setelah terbangun dari tidurnya kepanikan mulai tampak terasa karena barang yang seharusnya berada pada tempat biasanya kini sudah tak tampak pula. Yang dia ingat orang terakhir yang menggunakannya adalah seorang teman, maka wajarlah jika kecurigaan tertuju pada orang tersebut, apalagi disaat itu orang tersebut sudah tidak berada dirumah itu.

Menurut ceritanya, saat itu barang tersebut dipinjam oleh seorang teman dan saat temannya itu menggunakannya dia ketiduran sehingga tidak melihat kapan tepatnya si peminjam selesai menggunakannya. menurut pengakuan si peminjam setelah dia gunakan barang itu disimpan dan dia pulang meninggalkan rumah tersebut tanpa pamit atau mungkin memang tidak ada budaya pamit dalam rumah itu…

Jika kita menilai secara manusiawi maka otomatis kecurigaan mengarah ke si pemakai terakhir. Sepertinya memang sudah menjadi hal yang tabu bahwa orang yang merasa di curigai maka dialah orang yang paling cepat tersulut amarahnya jika disinggung. Bagaimana menurut analisa teman-teman sekalian ??

Kehilangan sebuah barang merupakan salah satu musibah yang cukup menyita pikiran dan menguras tenaga apalagi barang tersebut sangat dibutuhkan saat ini untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang cukup menumpuk.

Laptop itu kini telah raib di telan bumi entah kemana dan dimana barang itu saat ini yang pasti kesedihan harus secepatnya di hilangkan dan semangat kembali digelorakan demi masa depan yang lebih baik.

“kejahatan datang bukan karena ada niat pelakunya tapi karena ada kesempatan… waspadalah.. waspadalah” kutipan dari bang napi ini sangat masuk akal karena memang kita harus terus menjaga kewaspadaan pada barang-barang yang kita miliki.

Semoga kita bisa memetik hikmah dari kejadian ini.

03 Juni 2011

KEGUNDAHANKU !!

Rasanya ko’ hampa yah??? Harusnya saya mulai dari mana padahal semua keinginan sudah terpampang di pikiran dan diserap dengan sangat baik oleh otak ini.

Namun sampai saat ini belum ada peta yang jelas maunya seperti apa dan akan kemana tujuannya.. rasanya semua masih terdapat jurang di kiri-kanan yang siap menerkam ku.

Bertubi-tubi ilmu yang masuk ke otakku yang mungkin memory penyimpanan datanya sudah terasa penuh dan sesak oleh berbagai “aplikasi” yang mungkin tidak semua saya butuhkan saat ini. Tumpukan buku-buku tentang bisnis, buku-buku tentang motifasi diri, buku-buku biografi orang-orang sukses di negeri ini bahkan tumpukan hadistpun berserakan di atas meja kerjaku.

Namun entah kenapa sampai saat ini saya belum menemukan sebuah bentuk ataupun gambaran yang bisa memberikan suatu yang bisa menjadi jaminan dalam diri ini bahwa inilah yang saya harapkan selama ini, inilah yang saya inginkan selama ini, iniliah jalan yang saya idam-idamkan dari dulu kala.

Mencoba untuk melakukan apa yang diajarkan oleh mentor-mentor motifasi kelas wahid di negeri ini bahkan dari negeri seberang, tapi entah kenapa selalu saja ada yang menyumbat , sehingga ujung-ujungnya lagi-lagi buntu dan mandek di tengah jalan tanpa sebab yang jelas.

Pernah suatu waktu saya berpikir untuk bisa menjadi seorang penulis dengan angan-angan sebagai seorang penulis bisa membuat kita kaya dan makmur karena jika tulisan kita bisa di terbitkan dan laku di pasaran maka hasil yang didapatkan akan berlimpah, padahal kita kerja hanya beberapa saat .

Maka mulailah saya belajar menulis apa saja yang bisa menjadi tulisan. Sampai berjalan beberapa minggu maka mulailah penyakitku kambuh yaitu malas dan tidak focus terkadang dengan berbagai alaasan yang tidak ada habisnya sehingga tulisan itu tidak pernah terselesaikan dan teronggok begitu saja dalam sebuah folder yang memang saya buatkan khusus dalam hardisk di laptop kesayanganku.

Property.. inilah salah satu bisnis yang sering di gadang-gadang para mentor-mentor bisnis nasional maupun internasional . bahwa jika ingin kaya maka belajarlah bisnis property karena dengan bisnis ini hasil yang diperoleh akan menghasil luar biasa besar dengan sekali deal.

Maka mulailah saya berburu buku-buku tentang property dan saya pelajari tehnik-tehniknya dengan tekun dan mulai saya mencoba untuk mempraktekkan jurus-jurus yang di ajarkan dalam buku-buku yang baru saja saya beli, tapi entah kenapa belum lah ada yang saya temukan property yang cocok, saya sudah mulai kembali dikunjungi oleh penyakit kambuhan yang sebenarnya saya yakin bisa melawan dan menyembuhkannya namun …. Lagi-lagi mentah dan menjadi patung pajangan dalam alam pikiranku.

Bisnis real saya saat ini yaitu jualan dan service laptop serta merentalkan mobil yang saat ini saya mendapat tantangan untuk memperjuangkan kondisi keuangan yang lagi morat-marit diterpa angin. Saat ini saya masih terus berjuang untuk mengembalikan kondisi perusahaanku agar bisa terhindar dari terpaan angin yang lebih kencang.

Mulai mencoba-coba untuk mencari titik-titik masalah dari persoalan ini dan Alhamdulillah ada secerca harapan besar dan usaha saya akan kembali berkibar dangan gagah.

Kegundahan yang saya alami mungkin di sebabkan kekakuan diri untuk mulai dari mana saya harus beranjak agar secerca harapan ini bisa sayan gapai dan menuntaskannya dengan cepat dan baik.

Ayo bangkit……… pengusaha kalau tidak pernah merasakan gagal bukan pengusaha namanya, saya kutip dari perkataan Om Bob Sadino dalam bukunya berjudulu “belajar goblok dari Bob sadino” mengatakan bahwa

” kesukssesan itu adalah titik kecil dari segunung kegagalan “.

Kalau bisa menilai maka saat ini adalah kondisi terburuk selama saya menjadi seorang pengusaha , kenapa? Karena awal saya memulai usaha dari 0 tapi kali ini saya mengawali dari minus karena ada tunggakan hutang yang harus saya lunasi tapi saya yakin mampu menjalani ini semua dengan bijak.

Pengusaha harus tangguh dari segala macam masalah dan rintangan yang menghadang, mungkin klise bahasanya tapi memang begitu seharusnya.. right!!

Alhamdulillah ternyata dengan menuliskannya dalam media ini, semua kegundahana ini mulai terasa ringan dan siap kembali maju untuk berkarya lebih baik lagi dari hari kemarin. Amin.