31 Mei 2011

Kreatif


info ini seratus persen dari university entrepreneur, silahkan dinikmati ...

Dunia entrepreneur merupakan dunia tersendiri yang unik. Itu sebabnya, mengapa entrepreneur atau wirausahawan dituntut selalu kreatif setiap waktu. Dengan kreativitasnya, tidak mustahil akan terbukti bahwa ia betul-betul memiliki citra kemandirian yang memukau banyak orang karena mengaguminya, dan selanjutnya akan mengikutinya.

Memang, kita akui bahwa menjadi entrepreneur kreatif di saat krisis ekonomi merupakan suatu tantangan yang sangat berat. Digambarkan, seseorang yang akan terjun menjadi entrepreneur kreatif, ia harus bekerja 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Hal semacam itu masih harus ia lakukan paling sedikit untuk kurun waktu kurang lebih 2 tahun pertama Berjuang tanpa henti dengan berbagai tekanan fisik maupun psikis.

Apalagi dalam melakukan bisnis modern, tidak mungkin dapat hidup dan berkembang tanpa kemampuan menciptakan sesuatu yang baru pada setiap harinya. walaupun itu hanya merupakan gabungan dari berbagai unsur yang telah ada, ke dalam bentuk baru yang berbeda. Dari kreativitas akan muncul barang, jasa atau ide baru sebagai inovasi baru, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dan dari
kreativitas itu pula akan muncul cara-cara baru - mekanisme kerja atau operasi kerja - untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Pada dasarnya, kita semua kreatif. Tentu saja, dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Saya sependapat dengan Raudsepp, seorang peneliti dari Princeton Research Inc, yang mengatakan, bahwa kemampuan kreatif itu terdistribusi hampir secara universal kepada seluruh umat di muka bumi ini. Kreativitas bak sebuah sumber mata air, yang tentunya jangan sampai kita biarkan sumber mata air itu mengering. Kita harus tetap belajar dan menggali terus kreativitas tersebut.

Oleh karena itu, jika Anda termasuk dalam golongan orang yang selalu ingin tahu, kemudian dapat melihat suatu peristiwa dan pengalaman untuk dijadikan sebuah peluang, dimana orang lain tidak melihatnya, kemudian memiliki keberanian berpikir kreatif dan inovatif, maka saya rasa lebih baik bersiaplah anda untuk menjadi entrepreneur. Itu sebabnya, mengapa ada yang menyebut wirausahawan itu sama dengan orang aneh. Namun, kita jangan berprasangka buruk dengan perkataan tersebut. Sebab, di balik kata itu tersembunyi kekuatan yang dimiliki seorang entrepreneur dari kebanyakan orang.

Banyak contoh yang dapat memberikan gambaran kepada kita, bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dilakukan wirausahawan. Keluarkan semua ide atau gagasan Anda. Anda tidak perlu takut diremehkan atau dihina orang lain. “Ide gila” yang Anda sampaikan itu boleh jadi suatu waktu akan mengundang kekaguman banyak orang. Orang lain akan gigitjari ketika melihat keberhasilan Anda, dan mungkin saja mereka akan berguman: “Mengapa hal seperti itu dulunya tidak terpikirkan oleh saya?”

Kalau Anda berani tampil beda. Itu berarti, Anda akan memiliki jiwa entrepreneur. Saya setuju pendapat yang mengatakan, bahwa keberhasilan entrepreneur itu diibaratkan seperti kesabaran dan ketenangan seorang aktor akrobatik dalam meniti tambang tipis hingga sampai ke tujuan, ia bukannya menghabiskan waktu dengan perasaan khawatir, tapi konsentrasinya tertuju pada tujuannya. Dan, yang lebih penting bagi kita adalah sebaiknya kita jangan malu akan kesalahan yang kita buat. Seorang entrepreneur memang tidak menyukai kesalahan, tapi ia tetap akan menerimanya sepanjang hal itu dapat memberikan pelajaran berharga.

Ia harus mampu meloloskan diri dari situasi-situasi yang hampir tidak mungkin diatasi. Sebab dalam era global sekarang ini, kegiatan usaha yang kita jalankan hampir 90% justru tidak sesuai rencana. Karena itu, kita harus luwes dengan rencana yang telah kita buat. Bisa berpindah dari satu rencana ke rencana lainnya. Dan, saya berpendapat, bahwa seorang entrepreneur juga tidak boleh gampang berputus asa. Ia harus yakin dengan kreativitasnya, pasti ada jalan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.



27 Mei 2011

Sukses itu Guru yang Buruk

Dalam setiap perbincangan yang namanya menceritakan kesuksesan dalam berbisnis merupakan pembicaran yang paling menyenangkan untuk di tuangkan dalam sebuah pecakapan. berbeda dengan Robert T Kiyosaki dalam bukunya "cash flow quadrant" berpendapat bahwa, sebenarnya sukses itu guru yang buruk.

kemudian di jabarkan oleh pak Purdi E Chandra dalam bukunya "cara gila jadi pengusaha". tapi itu berlaku untuk diri kita sendiri, artinya sebagai entrepreneur kita sebaiknya tidak berguru pada kesuksesan kita sendiri. karena hal itu menyebabkan kita menjadi kurang bersemangat, menjadi tidak kreatif, menjadikan kita lengah dan sombong, menjadikan kita lupa diri, bahkan tidak menutup kemungkinan ini bisa menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. sukses itu, bukan berarti "waktunya untuk menikmati".
namun jika sabaliknya orang lain yang belajar atau kita sebagai entrepreneur yang belajar kepada orang lain yang telah sukses, itu memang bisa menjadi guru yang baik.

bagaimana dengan kegagalan?? dalam semua buku telah saya baca tentang kesuksesan para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya mulai dari nol hingga mampu maju dan berpengaruh. semua itu tidak lepas dengan yang namanya kegagalan. maka janga pernah takut gagal dalam menjalankan sebuah bisnis karena itu memang merupakan tahapan yang harus dilewati. tepatlah kalimat bijak yang mengatakan bahwa kegagalan itu sukses yang tertunda.

keberhasilan itu adalah sebuah titik kecil yang berada di puncak segunung kegagalan. maka kalau mau sukses, carilah kegagalan sebanyak-banyaknya.
(Bob Sadino)

Arai ??


tau-tau saja kalimat itu mencuat dari jemari tanganku yang terus bergerak menindas kumpulan angka-angka yang tergeletak di hadapanku....

apa yang terpikir belum tentu sejalan dengan arah yang kita tuju, memperbaiki dan terus meminta petunjuk kepada Maha pemberi petunjuk adalah jalan keluar terbaik....

mencari dan terus mencari sampai akhirnya kutemu...