04 Juni 2011

Kemana Dia Membawamu?

Hiruk pikuk akan berlangsungnya pertandingan sepakbola antara klub dunia yang akan berlangsung beberapa jam lagi antara kesebelasan dari dataran inggris yaitu Manchester united berhdapan dengan kesebelasan dari dataran spanyol Negara yang baru saja meraih piala dunia 2010 yaitu Barcelona.

Hampir disetiap sudut kota membicarakan even besar ini dengan segala eforianya.

Sejak sore sampai malam tiba, hujan terus mengguyur kota polewali mandar, beberapa rencana untuk melakukan nonton bareng akhirnya di tiadakan karena melihat kondisi cuaca yang tidak bersahabat, dengan terpaksa kami harus menyaksikan jalannya pertandingan di rumah masing-masing.

Malam mulai larut dan semakin dekat waktu pertandingan dan tanpa sadar saya terbangun keesokan harinya pada saat sang raja siang telah menampakkan keperkasaannya..

Tontonan wajib bagi penggila bolapun terlewatkan begitu saja dan hanya bisa mendengarkan cerita dari teman-teman bagaimana kejadiaan pertandingan malam tadi. Untungnya kita hidup di jaman serba canggih sehingga informasi melalui media cetak dan elektronik tersaji lengkap disana. Cukuplah memuaskan dahagaku yang tidak sempat menyaksikan pertandingan besar itu.

Dilain tempat, tepatnya disebuah rumah yang biasa dijadikan tempat kumpul-kumpul anak kuliahan anak-anak mandar ternyata ada kejadian yang lebih menyita perhatian kami, karena bertepatan pada hari dimana berlangsungnya pertandingan sepabola itu teman kami tertimpa musiba yang cukup menggemaskan hati .

Setelah terbangun dari tidurnya kepanikan mulai tampak terasa karena barang yang seharusnya berada pada tempat biasanya kini sudah tak tampak pula. Yang dia ingat orang terakhir yang menggunakannya adalah seorang teman, maka wajarlah jika kecurigaan tertuju pada orang tersebut, apalagi disaat itu orang tersebut sudah tidak berada dirumah itu.

Menurut ceritanya, saat itu barang tersebut dipinjam oleh seorang teman dan saat temannya itu menggunakannya dia ketiduran sehingga tidak melihat kapan tepatnya si peminjam selesai menggunakannya. menurut pengakuan si peminjam setelah dia gunakan barang itu disimpan dan dia pulang meninggalkan rumah tersebut tanpa pamit atau mungkin memang tidak ada budaya pamit dalam rumah itu…

Jika kita menilai secara manusiawi maka otomatis kecurigaan mengarah ke si pemakai terakhir. Sepertinya memang sudah menjadi hal yang tabu bahwa orang yang merasa di curigai maka dialah orang yang paling cepat tersulut amarahnya jika disinggung. Bagaimana menurut analisa teman-teman sekalian ??

Kehilangan sebuah barang merupakan salah satu musibah yang cukup menyita pikiran dan menguras tenaga apalagi barang tersebut sangat dibutuhkan saat ini untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang cukup menumpuk.

Laptop itu kini telah raib di telan bumi entah kemana dan dimana barang itu saat ini yang pasti kesedihan harus secepatnya di hilangkan dan semangat kembali digelorakan demi masa depan yang lebih baik.

“kejahatan datang bukan karena ada niat pelakunya tapi karena ada kesempatan… waspadalah.. waspadalah” kutipan dari bang napi ini sangat masuk akal karena memang kita harus terus menjaga kewaspadaan pada barang-barang yang kita miliki.

Semoga kita bisa memetik hikmah dari kejadian ini.

Tidak ada komentar: