20 November 2012

Kesalahan Pertama Kebangkrutan


awal-awal buka usaha hanya bermodalkan 3 buah komputer tua yang masih bisa di manfaatkan untuk melayani konsumen.. kemudian mengalirlah dana segar dari perbankan dengan harapan meningkatkan usaha dan penjualan bisa lebih berkembang.

usaha berjalan lancar di tahun pertama, dengan hasil yang cukup memuaskan.. selanjutnya di tahun kedua kembali dana segar mengucur 2 kali lipat dari tahun kemarin dari perbankan yang berbeda... hal ini juga saya lakuka dengan harapan yang sama yaitu menaikkan jumlah penjualan.

tidak terasa penjualan cukup tampak signifikan nilai penjualannya jika di teropong dari kaca mata samar bukan dari hasil perhitungan nyata.. dan memasuki tahun ke 3 dana kembali mengalir lebih deras dari perbankan lainnya dengan jumlah dua kali dari perbankan sebelumnya..

hingga memasuki tahun ke empat keadaan mulai terasa beda, penjulan mulai merosot tajam, piutang dagang ada di mana-mana begitu juga hutang dagang tersebar dimana-mana... hal ini membuat usaha mulai goyah, keuangan perusahaan semakin tidak karuan.

sampai akhirnya di tahun kelima kondisi  kritis diambang ke bangkrutan, kondisi jualan semakin menipis begitu juga kondisi keuangan samakin sedikit.

di saat seperti ini barulah tersadar yang seakan-akan selama ini terlelap dari tidur panjang.. menyadari keadaan ini saya mulai mencari akar permasalah dari semua kejadian ini, satu persatu saya berusaha mengurut dimana letak persoalan sehingga uang yang setiap tahun mengalir itu hilang tanpa jejak.

banyak buku sudah saya baca demi meningkatkan seluruh kemampuan menganalisa.. mulai dari buku tentang tehnik penjualan, buku tentang pengembangan diri, buku peningkatan sumber daya ternyata belum mampu memberikan efek positif dari kondisi ini.

fokus ... kata inilah yang menjadi kunci dari keadaan ini, usaha yang saya jalankan selama ini ternyata tidak memiliki fokus kearah mana usaha ini bergerak.

kesalahan pertama yang saya temukan adalah tidak fokus dalam menjalankan sebuah usaha, saya bergerak tanpa arah sehingga keadaan sangat tidak terkendali, dana yang seharusnya bisa bertambah banyak justru semakin terkuras habis tanpa sisa.


Tidak ada komentar: