bias cahaya memancar tajam dari balik awan putih
merambah kuat keluar dari lebatnya tumpukan kotoran bumi
tameng kebencian di bumi ini enggan memberi jalan masuk sang cahaya
adu kekuatan tak tampak sirna
dua lajur kehidupan jelas terhidang menggoda di hadapan
tak ada petunjuk nyata akan pilhan yang tepat
bergerak salah berhentipun jelas lebih salah
onak dan duri terus menghadang
sang cahaya tahu akan geraman manusia di muka bumi ini
terus mencari cela dari balik bilik hati
tebalnya dinding kebencian tidak menyurutkan niat sang cahaya
meski hanya sebuih keyakinan tapi tetap nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar