26 Maret 2008

Motifasi dari Kepala Cabang

Hari ini saya menerima pencerahan semacam nasehat dari seorang costumer saya yang mungkin merasa ada yang kurang dari sistem saya berdagang.
Seperti biasa costumer saya ini mau mengirim email laporan, sambil menunggu emailnya terkirim yang memang agak lama (maklum masih pake koneksi dial up ), dia kemudian membeberkan pandangannya mengenai kegiatan yang saya lakukan dan menganggap saya terlalu banyak membuang waktu dengan hanya menunggui toko tanpa berbuat sesuatu yang bisa menghasilkan lebih.

Dia berpendapat sabaiknya saya mencari orang atau keluarga yang bisa menjagai toko, kemudian saya yang mencari peluang penghasilan lain di luar sana. Hal ini mengingatkan saya pada pak Faif yusuf saat sharing via chatting YM dan mengatakan hal yang serupa. pak faif mengatakan percayakan orang lain yang menjagai toko dan saya yang bergerilya mencari peluang atau sebagai marketingnya.

Melanjutkan nasehatnya yang semakin membuat saya bersemangaat. Katanya kalau saya hanya menunggui orang yang datang ke toko maka hasil yang akan masuk ke kas sangat lambat, jauh dibandingkan jika seandainya saya ”berkeliaran” diluar sana untuk mencari peluang yang lebih baik. Dia memberikan gambaran dirinya pribadi yang saat ini sedang menjabat sebagai kepala cabang di daerah saya pada salah satu perusahaan swasta yang cukup besar di Indonesia.
Dia katakan setiap bulannya dia mampu menghasilkan 10 jt di luar gajinya sebagai seorang profesional hanya dengan mengandalkan peralatan seadanya dan itu dilakukannya hanya sambi saja karena mengingat dia masih menjabat sebagai kepala cabang.
Sangat luar biasa apa yang sudah dilakukan costumer saya ini apalagi hal itu dilakukannya sekedar lewat saja dan yang paling membuat saya kagum saat dia mangatakan transaksi penjualan komputer yang dia lakukan setiap bulannya menyamai penjualan saya yang notabene saya sebagai penjual komputer sangat keteteran untuk mencapai target penjualan.
Alhamdulillah bapak ini banyak memberikan inspirasi dan tips-tips bagaimana mencari peluang yang selama ini tidak pernah terpikirkan oleh saya. Dan memang impianya suatu hari nanti bisa jadi seorang pengusaha dari hasil kerjanya selama ini.

Setelah bapak itu pulang saya kemudian berangan-angan jika seandainya yang memberikan motivasi itu semisal Pak Tung Desem waringin atau Pak Andri Wongso atau pak Rony Yuzirman mungkin hasilnya lebih ”membakar” lagi.
Harapan saya suatu hari saya bisa bertemu langsung dengan para motivator kelas wahid di Indonesi syukur-syukur bisa ketemu sama motivator kelas dunia dan impian terbesar bisa ketemu sama Nabi Muhammad di Sorga nanti.Amin

Tidak ada komentar: